Fakta! Gas LPG 3 Kg Langka: Warga Kabupaten Bogor Kesulitan dan Mulai Antri

BOGOR I LIPUTAN12 - Pasca ada perubahan penyesuaian ketentuan pendistribusian gas elpiji subsidi 3 kg atau gas melon, warga mulai kesulitan mencari barang kebutuhan pokok tersebut.
Keluhan soal sulitnya mendapatkan atau membeli gas yang tabungnya bertuliskan "hanya untuk rakyat miskin" ini diungkapkan sejumlah warga dari beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor.
"Emang sudah sulit mencari gas melon sejak beberapa hari lalu. Di warung-warung juga sudah nggak ada," ungkap Imas, seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Kemang.
Hal senada dikatakan oleh Farida, seorang pedagang nasi di Kecamatan Ciseeng yang juga mengaku sudah hampir seminggu terakhir ini kesulitan mencari dan membeli gas LPG 3 Kg.
"Enggak tau tiba-tiba gas melon jadi susah dicari di warung-warung. Makin membuat kita kesusahan saat kondisi ekonomi sulit begini," kesalnya.
Di Kecamatan Tenjo, fakta lebih nyata akan sulitnya mendapatkan dan membeli gas LPG 3 Kg terlihat saat warga antri untuk membeli gas melon di sebuah pangkalan.
Antrian yang didominasi kalangan emak-emak ini jelas memperlihatkan fakta jika keberadaan gas melon sudah mulai langka. Padahal gas melon sudah menjadi satu kebutuhan pokok dalam rumah tangga.
"Gas melon susah, saya antri sudah dua jam. Ya mau beli gas buat masak. Semoga pemerintah bisa mengerti kondisi rakyat," ungkap Cicih, seorang warga yang antri di tengah puluhan warga lainnya.
Antrian warga masyarakat untuk membeli dan mendapatkan gas melon ini terjadi di sebuah pangkalan tepatnya di Kampung Sukasirna Desa Tenjo Kecamatan Tenjo Kabupaten Bogor, Senin, 3 Februari 2025.
Sementara pemilik pangkalan gas melon, Haji Udin mengatakan, jika stok tabung gas yang ada di pangkalan miliknya tersebut memang di distribusikan ke beberapa kampung yang ada di sekitarnya.
"Saya nggak tau sekarang yang antri ada berapa banyak jumlahnya. Stok terakhir gas melon yang saya terima 560 tabung," singkatnya.***

